hutan

Dongeng, Siapa Yang Menjadi Raja?

Posted on

Penulis : M. Ali Amiruddin

Kisah ini berawal dari negeri antah brantah, di mana tinggallah sekumpulan hewan yang sedang memperebutkan posisi sebagai raja yang disegani dan ditakuti rakyatnya. Dengan berbagai argumen dan cara-cara yang baik mereka memperdebatkan siapa sebenarnya yang pantas menjadi raja.

Di antara mereka yang berkumpul ada yang memulai perdebatan :

Semut : “Saya yang paling berhak menjadi pimpinan di negara ini!. Semut mengawali perdebatan dengan suara yang meyakinkan.
Katak : “Kenapa engkau merasa berhak menjadi pimpinan? Sedangkan tubuhmu kecil. Mut!
Semut : “Ya iya donk!. Meskipun badanku kecil tapi rakyat dan pengikutku banyak dan mereka semua menurut perintah raja. Tidak ada yang berani menentang karena mereka adalah rakyat yang selalu mengedepankan semangat kebersamaan dalam kegotong royongan. Jawab semut dengan yakin.
Kelinci : “Mana buktinya?
Semut : “Mau bukti? Semua pekerjaan kami lakukan bersama-sama contoh ketika kami mencari makan kami lakukan dengan kebersamaan sehingga beban sebesar gajahpun masih bisa kami angkat. Istana kami bangun bersama-sama rakyat pekerja, dan raja / ratu tinggal memerintahkan rakyatnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu.
Katak : “Saya yang paling bisa menjadi raja!
Kancil : “Apalagi kamu mana yang bisa kamu andalkan untuk memimpin negeri ini?
Katak : “Dengarkan suara kami kalau musim hujan suara kami selalu bersaut-sautan karena kami dapat bermain di air dan tidur dengan nyaman. Tidak ada yang diam ketika satu orang katak bersuara maka kami semua akan bersuara. Jadi kami pantas menjadi Raja.” Pungkas Si Kata.
Kancil : “Enak saja kamu yang jadi raja!. Malah seharusnya kamu bersyukur Tak (untuk panggilan katak) karena lariku lincah ke sana-kemari mencari rumput selain itu karena ulahku si buaya jahat itu bisa aku tipu. Jadi wajar saja si penipu ini menjadi raja!
Ular : “Hei Semut, Katak, dan Kamu Kancil kalian nggak ngliat saya? meski badan saya kecil, saya memiliki tubuh yang panjang dan lentur jadi siapa saja yang akan menjadi mangsa saya pasti akan saya lilit dan tidak akan aku lepaskan sampai menjadi lemas dan dengan mudah aku telan mentah-mentah.
Srigala : “Siapa coba yang tidak takut suaraku? Pasti kalian semua takut. coba saja kalau aku sudah melolong di malam bulan purnama tidak ada makhlukpun yang tidak bersembunyi. Jadi ya pantas saja aku yang berhak menjadi raja.
Harimau : “Kalian ini semua akan menyesal kalau tidak memilih saya, karena saya mampu berlari dengan kencang dan siapa saja yang aku inginkan pasti aku dapatkan!
Singa : Hai harimau, kamu nggak melihat janggut saya yang panjang berarti saya lebih berhak karena saya kan sudah berpengalaman ya wajar donk kalau saya menjadi raja.

Dalam pembicaraan yang sengit tersebut datanglah si Gajah dengan suara yang sedikit berwibawa.
Gajah : “Wahai kalian!. Kenapa kalian berebut menjadi raja? Sedangkan kalian masih hidup dalam kesulitan, tatkala kekurangan pun kalian membutuhkan makanan dari makhluk lainnya. Kalian tahu sendiri hutan ini sedikit demi sedikit dibabat oleh ulah penebang liar dengan cara ilegal logging jadi suatu saat kehidupan kita akan terancam jadi berusahalah kita untuk merendahkan diri kita agar nanti raja di negeri antah berantah ini adalah orang-orang berprinsip seperti lebah madu meski dia tidak berdebat di sini semestinya gaya kayak mereka ini lah yang pantas menjadi pemimpin.

Bukan hanya ditakuti karena sengatannya, tapi sengatannya bermanfaat menjadi obat ketika orang-orang terkena serangan strock, dan lebih nikmat lagi madunya yang hemmm luar biasa nikmat dan bermanfaat lagi, bukan karena kerjasamanya saja seperti semut tapi mereka hanya mementingkan kelompoknya saja, jangan menjadi katak yang hanya bisa bersuara dan bernyanyi ketika kehidupan mereka makmur tapi mereka sembunyi ketika kehidupan dalam kesulitan, tapi juga jangan jadi seperti kancil karena mentalnya adalah seorang penipu yang nanti jika menjadi raja dia akan selalu menipu kita apalagi dalam otaknya hanya rumput dan mencuri timun petani, dan lebih buruk lagi seperti harimau dan singa yang sepertinya dia sudah tidak pantas menjadi raja karena selalu meresahkan dengan taringnya bisa-bisa semua penghuni negeri antah berantah ini akan habis dimakan mereka berdua. Sosok yang bengis dan suka membunuh demi mengisi perutnya.

Dan jangan memilih yang berprinsip seperti ular, karena dia akan selalu melilit mangsanga bahkan manusiapun akan dilahapnya bahkan saudara sepupuya ikut dilahap karena kelaparan. Satu lagi serigala jangan pernah dipilih jadi raja karena ulahnya kita semua jadi ketakutan dan dia bisanya melolong dan berteriak-teriak ketika dalam kelaparan tapi mereka akan tertidur pulas ketika kekenyangan.

Tanpa komando semua hewan bertanya : “Lalu siapa yang berhak menjadi raja jika harimau dan singa sudah tidak pantas?
Gajah : “Saya tidak bisa menjawab karena alam yang akan menilai siapa raja yang sebenarnya dibutuhkan di negeri ini. Yang pasti jangan orang suka berbicara ngalor-ngidul membual, jangan yang suka mengadu domba, jangan orang suka menyakiti lawannya, tapi pilihlah karakter yang mirip lebah madu, dia yang selalu tenang dalam bertindak, membagi semua tugas kepada orang lain, berbicara santun, akhlaknya yang baik dan selalu memberikan manfaat kepada orang lain.